KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ”Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen” dengan lancar. Tanpa pertolongan-Mu mungkin
makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang Komunikasi dan kendala-kendala dalam
prosesnya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ”Sistem
Informasi Manajemen”, yang diampu oleh Ibu Sri Lalyla Wahyu I. SE, M.Si.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
kami ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih. Semoga
makalah ini bermanfaat
.
.
Penyusun
A.
PENDAHULUAN
Komunikasi
adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat
kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia
adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain saling terkait dengan
orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan
orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non
verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
Namun ada kalanya saat kita berkomunikasi terdapat kendala-kendala tertentu.
Dalam suatu organisasi, hambatan/ kendala dalam komunikasi tetunya bukan
menjadi suatu pengganjal apabila hambatan tersebut diatasi dengan baik dan
tepat.
B.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
·
Bernard
Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi
adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
·
Colin
Cherry
Komunikasi
adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk
mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang
ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
·
Definisi
komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu
komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by
which a system is established, maintained and altered by means of shared
signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana
suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal
yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis :
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan
pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan
dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan,
mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya
di ruang publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat
menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source"
(komunikator).
·
William
J. Seller
William
J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan
nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
·
Komunikasi
adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
·
Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
·
Komunikasi
adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
·
Komunikasi adalah berusaha untuk
mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
·
Komunikasi adalah penyampaian dan
memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses
sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
C. KENDALA/HAMBATAN KOMUNIKASI DAN CARA
MENGATASINYA
- Faktor Hambatan dalam Proses Komunikasi
a.
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan
dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari
sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan
serta lebih efisien.
b. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan
tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Hambatan
semantik dibagi menjadi 3, diantaranya:
1. Salah pengucapan kata atau istilah
karena terlalu cepat berbicara.
contoh:
partisipasi menjadi partisisapi.
2. Adanya perbedaan makna dan
pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama.
Contoh:
bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki).
3. Adanya pengertian konotatif
Contoh:
secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki
empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai
binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam
ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
c. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang
dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator
maupun komunikan.
- hambatan-hambatan yang tehadap komunikasi efektif diantaranya:
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki
setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus
tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut
tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan
komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada
komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan
dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai
menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara
pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara
mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi
perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang
lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan
kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat
beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata
yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam
bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata
tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan
ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan
atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication
channels
Adalah
gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone
yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada
pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak
dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan
tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi
satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu
gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut
para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak
peduli dengan gagasan seorang manajer.
8. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang
ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun
tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita,
itulah yang ingin kita dengar.
9. Mengabaikan informasi yang
bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
10. Menilai sumber.
Kita
cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
11.
Kata
yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang
sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam
kemudian.
12. Sinyal nonverbal yang tidak
konsisten.
Gerak-gerik kita ketika
berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita
pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi
yang berlangsung.
13. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan
kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan,
tidak akan diterima dan ditanggapinya.
14. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang
bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
- Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan
disampaikan.
2. Hambatan Fisik yaitu hambatan yang
terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
3. Hambatan Semantik yaitu hambatan
yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah
asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
4. Hambatan Psikologis yaitu hambatan
yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau
penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
5. Hambatan Manusiawi yaitu hambatan
yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi
informasi atau pesan
6. Hambatan Organisasional yaitu
tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang
timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti
tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan
sebuah hambatan.
- 7. Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi.
- Cara-cara mengatasi Hambatan Komunikasi
1. Memelihara iklim
komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari
nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan
dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang
teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan
komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi
telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional,
nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan
pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan
teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
6. Menciptakan dan
memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara
:
a. Memahami penerima
pesan
b. Menyesuaikan pesan
dengan penerima
c. Mengurangi jumlah
pesan
d. Memilih saluran
atau media yang tepat
e. Meningkatkan
keterampilan berkomunikasi
7. Membuat
suatu pesan secara berhati-hati,
tentukan maksud dan tujuan komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
8. Meminimalkan
gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus berusahadapat membuat komunikan lebih
mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian
pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
9. Mempermudah
upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan, Cara dan waktu penyampaian dalam
komunikasi harus direncanakan dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari
komunikan sesuai harapan.
10. Memberikan umpan balik atau Feed
Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi
dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
11. Mengenai si penerima berita yaitu
mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si
penerima pesan.
12. Susunlah secara terperinci apa, dan
kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut
akan disampaikan.
D.
KESIMPULAN
·
Komunikasi
adalah suatu proses/ kegiatan seseorang untuk menyampaikan/ berbagi
informasi/pesan/informasi/rangsangan(stimulus) kepada orang lain dengan
menggunakan media/sarana tertentu baik secara verbal maupun nonverbal.
·
Macam-macam
hambatan terhadap komunikasi yang sering terjadi di masyarakat
1.
Perbedaan
status social
2.
Kesalahan
Pengucapan (factor sematik)
3.
Perbedaan
Presepsi atau cara pandang
4.
adanya
perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan social
5.
Gangguan
Lingkungan fisik
6.
Gangguan
dari media yang digunakan unuk berkomunikasi
7.
No
feed back (tidak ada respon/tanggapan) sehingga terjadi komunikasi satu arah
8.
Mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan yang kita ketahui
9.
Menilai
fario mana sumber informasi itu
10.
Pengaruh
emosi
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar